Tautan

TRAUMA, sebuah kesalahan dan solusi

oleh : Konseling Hidup, 4 Agustus 2011 pukul 17:43

Trauma secara sederhana diartikan sebagai rasa kekhawatiran yang berlebihan akan perulangan kejadian masa lalu yang membekas dalam ingatan seseorang yang menimbulkan efek jera. Trauma ini bisa muncul dalam pikiran manusia disebabkan karena banyak faktor, salah satunya adalah ketakutan yg berlebihan, rasa takut yang berlebihan ini menyebabkan kita tidak memiliki keberanian lagi (jera) untuk melakukan hal tersebut yang lama keloamaan mengakibatkan hilangnya rasa kepercayaan diri dan terjadilah keterpurukan mental. Lemahnya mental seseorang dapat mengakibatkan trauma menjadi semakin dalam mengerogoti pikiran. Hal ini dapat mempersulit untuk menghilangkanya,

Trauma ini ada banyak macam, namun dapat disederhanakan dalam 3 bentuk berdasarkan sumbernya:

  1. Trauma yang bersumber dari dalam diri sendiri

Trauma yang terjadi akibat peristiwa masa lalu yang kita alami akibat dari perbuatan kita sendiri baik itu sengaja maupun tidak sengaja.

Contohnya : saat belajar naik sepeda kita jatuh yang mengakibatkan kita cacat, karena ketakutan akan jatuh yang terus tertanam dalah pikiran dan tidak pernah ada upaya untuk mengatasinya, hal inilah yang mengakibatkan, sehingga di hari berikutnya kita tidak berani lagi naik sepeda karena takut jatuh.

Atau pernah suatu ketika kita berenang dan tengelam karena ketakutan kita akan tenggelam maka tertanam dalam pikiran kita kalau berenang nanti tenggelam lagi hingga sampai sekarang kita tidak berani mencoba lagi.

2. Trauma yang bersumber dari orang lain.

Trauma yang terjadi akaibat peristiwa masa lalu yang kita alami karena perbuatan orang lain, dalam artian kita terkena dampak perbuatan orang lain yang mana dalam kejadian tersebut kita sebagai korban dari perbuatan orang lain yang mungkin tidak disadari oleh orang tersebut namun mengakibatkan rasa trauma yang mendalam bagi kita.

Contoh : sewaktu kecil mungkin kita pernah ditakut-takuti oleh orangtua kita atau abang atau kakak kita terhadap gelap sehingga sampai sekarang kita takut dalam kegelapan, atau kita pernah melihat dan mengalami kejadian yang menyedihkan misalnya orang meninggal, pembunuhan, pertengkaran dalam keluarga, perceraian orang tua, putus cinta, dikhianati, dsb, sehingga sampai sekarang apabila kita melihat kejadian-kejadian tersebut kita menjadi takut, takut kejadian tersebut terulang kembali atau takut kejadian itu kita alami, karena telah tertanam dalam pikiran kita akan hal-hal yang menakutkan kita tersebut.

Dan masih banyak contoh yang lain :

3. Trauma yang bersumber dari diri sendiri dan dari orang lain.

Trauma ini merupakan penggabungan dari kedua jenis yang diatas. Dan biasanya terjadi akibat peristiwa dari  hasil interaksi kita dengan orang lain. Sebagai contoh : Mungkin pernah di pukul atau dimarahi orang lain karena kenakalan atau kebandalan kita, yang mana pada saat itu kita begitu takut pada orang tersebut hingga sampai sekarangpun kita takut kalau-kalau orang tersebut memukul atau memarahi kita lagi bahkan kadang-kadang hanya melihat wajahnya saja kita tidak berani lagi, seperti melihat hantu rasanya.

Trauma itu bisa diumpamakan sebagai tembok penghalang jalan, bisa seperti lautan luas yang menenggelamkan, bandai yang menghancurkan,

Namun  bisa seperti pelagi penuh warna juga seperti kembang yang harum dan seperti rembulan dimalam hari.

(by:KH)

 Biasanya trauma akan di ikuti dengan syndrom terlalu berlebihan, karena secara tidak sadar kita telah menciptakan dan menggambarkan peristiwa tersebut dalam pikiran kita sebelum kejadian itu benar-benar terjadi, dan umumnya gambar yang kita ciptakan bukannya yang positif malah kita menciptakan model yang lebih mengerikan lagi dari kejadian atau peristiwa yang sebelumnya.

Misalnya: peristiwa perceraian kedua orang tua, yang mana kita adalah korban, kita mengalami masa-masa yang kelam dan kita anggap masa yang sangat-sangat menyakitkan bagi kita, saat kita masih membutuhkan kasih sayang mereka, saat kita masih ingin dimanja, disayangi malah perceraian yang kita dapatkan. Kita menjadi frustasi dan terpuruk karena peristiwa itu. Dimasa yang akan datang kita sudah dihadapkan dengan ketakutan-ketakutan itu, kita takut seandainya nanti kita menikah kita akan mengalami seperti itu, segala kebencian, amarah, dendam, sakit hati atau hal-hal yang kita anggap penyebabnya kita pelihara dalam pikiran kita. sehingga tertanam dan tumbuh subur dan mempertebal tembok dalam pikiran kita sehingga dimasa yang akan datang, untuk melakukan hal itu kita sudah tidak punya keberanian lagi, tidak percaya diri lagi, atau ketakutan akan peristiwa itu terulang lagi atau terjadi pada kita. Akibatnya kita semakin terpuruk dalam keterpurukan kita sendiri, kalau sudah begini maka semakin sulitlah kita untuk bangkit.

Namun apaun ceritanya apaun alasannya, semakin anda biarkan semua itu bercokol dalam pikiran anda maka saya pastikan trauma itu akan berkembang dan menjadi duri dalam daging yang senantiasa akan menghantui anda dalam setiap kehidupan anda. Semangkuk Depresi dengan rasa tertekan menjadi sarapan pagi anda ditambah segelas jus frustasi, rasa minder , rendah diri dan merasa tidak berarti dan berguna menjadi menu santap siang anda, dan rasa kegalauan dan kegelisahan akan senantiasa menjadi mimpi buruk menemani tidur anda. Saya pastikan anda menjadi seekor monster yang sangat menakutkan. Jangan sampai hal itu terjadi pada anda hanya karena kata 6 huruf yaitu :

T R A U M A… yang belum pasti terjadi dalam hidup anda.

Bagaima mengatasinya??

Memang sulit rasanya untuk melupakan hal itu karena telah membekas dalam hati, beberapa hal yang paling utama adalah dengan mendekatkan diri kepada Tuhan, kemudian Berpikir positiflah selalu, lihat kedepan bukan kebelakang, memotivasi diri untuk membangun rasa percaya diri, gali potensi diri, dan katakan good by,

konseling, trauma, hidup
Mendekatkan diri pada Tuhan, sebagai orang beriman sudah selayaknya kita mendekatkan diri padaNya, dalam Dia-lah kita menemukan ketenangan jiwa, itulah yang perlu pada saat semua beban terasa berat. Berserah padaNya karena apapun yang terjadi pada diri kita, apapun yang kita alami semua atas kehendaknya. Serta percaya dan yakinkan hati bahwa Ia akan memberikan solusi untuk semua permasalahan kita. Ingat: jangan pernah menyalahkan Tuhan atas apa yang terjadi dalam hidupmu tapi terima dengan iklas dan syukuri itu sebagai berkat bagimu dan yakinlah dibalik semua itu ada kebaikian yang menantimu.

Berpikir positiflah selalu, perlu kita sadari bahwa apa yang kita pikirkan adalah 1/3 dari kenyataan yang akan kita alami, makanya hati-hati dengan kekuatan pikiran kita. Untuk itu daripada berpikir yang aneh-aneh lebih baiklah memikirkan yang baik-baik, pikirkan hal-hal yang positif saja serta coba ubah paradigma berpikir anda. Misal : kalau biasanya kita hanya berpikir tentang ketakutan-ketakutan kita menjalani hidup, coba pikirkan tentang keuntungan-keuntungan yang akan kita dapat apabila kita berhasil mengalahkan rasa trauma kita, kalau kita lebih sering memikirkan tentang sakit yang kita rasakan akibat trauma tersebut, coba pikirkan seandainya kita bebas dari sakit tersebut. Intinya coba lihat sisi baik dari setiap permasalahan yang anda alami. Lihat kedepan bukan kebelakang, ingat masalalu adalah masa lalu kita menjalani hidup bukan untuk hari yang lewat tapi untuk hari yang akan datang. Coba tatap lurus kedepan liat gamabaran dirimu dimasa depan dengan keadaanmu sekarang dan bandingkan dengan gambaran dirimu dimasa depan seandainya kamu terbebas dari belenggu itu. Tanamkan senantiasa dalah pikiranmu betapa indah nya masa depan yang menantimu. Apapun yang terjadi di masa depan tergantung tindakanmu di saat ini. Ingat kita berpacu dengan waktu, waktu adalah egois ia tidak akan menunggu mu dia tidak akan berhenti sedetikpun untuk menatapmu waktu tidak berhenti ketika kau berhenti. Ada atau tidak ada dirimu dunia terus berjalan. berjuanglah untuk dirimu sendiri.

Motivasi diri , salah satu yang paling mudah untuk menghilangkan rasa trauma adalah memotifasi diri dengan hal-hal positif, bangkitkan semangat mu untuk terbebas, buang semua ketakutan-ketakutanmu. Banyak cara memotivasi diri, dengan bantuan orang lain, membaca buku,dll. Pikirkan keuntungan-keuntungan yang anda peroleh jika anda terbebas dari belenggu itu. Hindari pikiran-pikiran yang negatif isi dengan hal-hal positif saja. Apabila ingin melakukan sesuatu jangan langsung pikirkan kegagalan-kegagalan, tapi pikirkan saja tentang kebahagain-kebahagianmu. Ingat dunia ini adalah panggung pertunjukan, ada jalan cerita yang telah di tetapkan Tuhan untuk kita lakonkan masing-masing dan anda lah pemeran utama dalam setiap adegannya. Sementara orang lain adalah pemeran pembantunya. Berhatihatilah membawakan peran anda. GOD is Directer. Pada akhirnya kualitas peran yang anda bawakan akan di nilai oleh Sang Pemilik kehidupan. Gali potensi diri untuk membangun rasa percaya diri, tunjukkan pada dunia bahwa anda adalah ciptaan Tuhan yang sempurna, pergunakan semua peralatan/perlengkapan yang Tuhan berikan pada anda semaksimal mungkin, gali semua potensi-potensi yang ada pada diri anda jangan takut dan jangan malu untuk menunjukkan integritas anda. Sekali-sekali bandingkan diri anda dengan orang yang cacat tubuh dengan anda yang sempurna. Dengan keterbatasan mereka, mereka mampu bangkit bahkan menjadi panutan (banyak contoh yang dapat dilihat dan telah teruji kualitas mereka). Syukuri semua yang ada pada anda bahkan hal yang anda anggap sebagai kekurangan. Secara otomasis rasa percaya diri anda akan muncul dengan sendirinya. Akhirnya katakan good by pada masa lalu dan bersiaplah menyambut hidup baru dengan penuh semangat saya yakin anda adalah makluk ciptaan Tuhan yang spesial Tuhan menitipkan sebuah tugas dan tanggung jawab yang harus anda selesaikan dalam dunia ini. Tunjukkan bahwa tanpa anda dunia ini akan kurang keindahannya karena anda adalah salah atu warnanya. Akhirnya semua usaha dan upaya yang telah anda laukan balut dengan Doa yang tidak putus-putusnya, serahkan semua pada Dia sang Esa. Akhirnya juga saya katakan bahwa

TRAUMA =Terlalu Rugi Anda Untuk Menyia-nyiakan kesempatan yang Ada.

Terimakasih…..!!!/

By: Konseling Hidup.